Riksa uji alat berat menjadi proses penting untuk memastikan operasional perusahaan berjalan aman dan sesuai standar K3. Meskipun demikian, beberapa teknisi masih melakukan kesalahan yang memengaruhi akurasi hasil pemeriksaan. Karena itu, perusahaan perlu memahami faktor-faktor yang sering terlewat agar inspeksi berjalan optimal dan risiko kecelakaan dapat ditekan sejak awal.
1. Kesalahan Dokumentasi dalam Riksa Uji Alat Berat
Dokumentasi sering dianggap sepele padahal berpengaruh besar terhadap tindak lanjut perbaikan. Banyak teknisi tidak mencatat kondisi komponen secara detail. Akibatnya, tim maintenance kesulitan menentukan tindakan yang tepat. Selain itu, beberapa perusahaan tidak konsisten menyimpan catatan historis peralatan, sehingga proses evaluasi menjadi tidak menyeluruh.
Untuk menghindari masalah ini, perusahaan harus menggunakan format laporan standar yang lebih terstruktur. Selain itu, teknisi perlu melakukan pengecekan berlapis sebelum laporan dikirimkan. Dengan cara ini, seluruh data menjadi akurat dan mudah ditelusuri.
2. Pemeriksaan Visual yang Tidak Menyeluruh
Kesalahan umum lainnya terjadi ketika teknisi hanya melakukan inspeksi visual sekilas. Padahal, beberapa komponen alat berat memiliki kerusakan kecil yang tidak terlihat tanpa pemeriksaan detail. Misalnya, retakan halus pada boom crane atau kebocoran kecil pada sistem hidrolik. Jika teknisi melewatkan hal tersebut, potensi kecelakaan kerja meningkat.
Agar pemeriksaan berjalan maksimal, teknisi perlu mengikuti checklist resmi yang telah disesuaikan dengan standar K3 dan PJK3. Selain itu, penggunaan alat bantu seperti lampu inspeksi atau mirror check juga membantu menemukan kerusakan tersembunyi.
3. Tidak Memperbarui Standar dan Prosedur Riksa Uji Alat Berat
Beberapa perusahaan masih memakai standar pemeriksaan lama yang tidak sesuai perkembangan teknologi alat berat. Kondisi ini membuat hasil inspeksi tidak relevan dengan kebutuhan operasional terkini. Selain itu, teknisi sering mengabaikan update SOP karena keterbatasan pelatihan.
Untuk mencegah kesalahan ini, perusahaan harus memastikan seluruh teknisi mengikuti pelatihan reguler. Di sisi lain, manajemen perlu menyesuaikan SOP berdasarkan rekomendasi PJK3 atau regulasi terbaru. Dengan begitu, seluruh proses pemeriksaan berjalan sesuai standar industri.
Kesimpulan
Kesalahan umum saat melakukan riksa uji alat berat dapat berdampak besar pada keselamatan kerja. Namun, perusahaan mampu menghindarinya dengan dokumentasi yang rapi, pemeriksaan visual yang menyeluruh, serta pembaruan SOP yang konsisten. Ketika seluruh proses mengikuti standar K3, operasional menjadi lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Baca juga : Pentingnya Riksa Uji K3 untuk Lingkungan Kerja Aman
Jika memerlukan informasi lebih lanjut atau ingin menjadwalkan pemeriksaan, anda bisa menghubungi PT ALFA DINAMIS INDO TEKNIK dan kami akan berikan panduan spesifik sesuai kebutuhan.
HUBUNGI KAMI
Website : www.alfadinamis.com
Instagram : alfa_dinamis
Customer Service : 0822-4668-3542
Hotline : 021-82757834
